Di Negeri Rurukan Program Kerakyatan WLMM Sentuh Sampai Lapisan Paling Bawa

Di Negeri Rurukan Program Kerakyatan WLMM Sentuh Sampai Lapisan Paling Bawa

Foto bersama warga Rurukan Satu usai meresmikan posko pemenangan.(foto koranmanado)


KORANMANADO.CO.ID- Malam itu suhu udara di Rurukan, Kecamatan Tomohon Timur menunjukkan 18° saat Wenny Lumentut-Michael Mait (WLMM) tiba. Calon Walikota dan Wakil Walikota Tomohon itu datang untuk meresmikan 2 Posko Pemenangan.

Sekitar pukul 21.30 WITA, WLMM disambut tari kabasaran dan musik Mazani. Posko pertama yang diresmikan ada di Kelurahan Rurukan. Satunya lagi di Kelurahan Rurukan Satu. Dua Posko itu berjarak sekitar 1 kilo meter. 

Usai meresmikan Posko Pemenangan di Rurukan, Paslon Wenny Lumentut dan Michael Mait berjalan ke Kelurahan Rurukan Satu. Ketua Tim Pemenangan Andy Sengkey, Wakil Ketua Syerly Adelyn Sompotan (SAS) dan Tim Pemenangan nampak setia mendampingi.


Sepanjang jalan, WLMM beberapa kali disapa warga. Bahkan, WL sempat mampir di Posko Pemenangan PDI Perjuangan. Wenny berbincang dan bercanda lalu keluar melanjutkan ke posko berikutnya. Ratusan warga yang berjalan ikut bernyanyi dan bergembira. 

Di Posko Pemenangan Rurukan Satu, WLMM disambut relawan dan simpatisan. Puluhan Lansia tidak mau ketinggalan. Mereka senang melihat Wenny dan Michael datang. Dua sosok ini memang dekat dengan rakyat.

Tak banyak yang disampaikan WL saat betbicara dihadapan warga masyarakat "Negeri Rurukan". Buat Lansia, Wenny janji jika terpilih nanti semua Oma, Opa di Rurukan Raya dapat bantuan tanpa membeda-bedakan.


"Tidak ada yang terkecuali. Visi misi saya dan Penatua Michael Mait itu totalitas pelayanan, pemerataan dan berkeadilan. Jadi, satu Lansia dapat, semua Lansia harus dapat. Itu baru namanya adil. Dan ini sudah kami kaji, postur anggarannya ada. Sudah dikaji, anggaranya cukup," ucapnya. 

Wenny juga mengatakan, bahwa Negeri Rurukan punya banyak potensi yang harus dilestarikan dan bahkan dikembangkan. Baik itu pertanian maupun pariwisata. Menurutnya, wisata alam dan budaya Rurukan harus dirawat dan dikembangkan.

"Bulan April 2025 nanti, Negeri Rurukan genap berusia 177 tahun. Jika Tuhan berkenan kami terpilih, pantia HUT Negeri Rurukan tidak perlu repot-repot bikin proposal bantuan. Itu sudah ditata, sudah ada anggarannya," ujar WL.


Soal hasil pertanian, ada banyak solusi untuk menambah pendapatan bagi petani. Begitu juga soal ketersediaan pupuk bersubsidi semua petani harus dapat sama rata. 

WL juga menyinggung soal beasiswa. Wenny menjelaskan, beasiswa tersebut bukan milik Pemerintah Kota lalu diberikan ke masyarakat. Namun hal itu merupakan program Pemerintah Pusat lewat Kementerian Pendidikan.

"Jadi jangan ada dusta diantara kita. Beasiswa itu bapak ibu. Itu program Kementerian Pendidikan, lalu disalurkan ke daerah. Jadi kalau ada yang klaim, mengaku dari pemerintah kota, itu salah. Tidak ada seperti itu," jelasnya.

Kedepan WLMM berjanji akan memberdayakan kaum milenial dan Generasi Z (Gen Z), dalam hal menciptakan lapangan kerja. Menurut mereka, Gen Z dan Milenial adalah tulang punggung keluarga dan pilar pembangunan Kota Tomohon.

"Sudah ada program untuk Gen Z dan milenial dalam menciptakan lapangan kerja. Pesan kami, jika sudah punya penghasilan sendiri, tolong sisipkan 25 persen untuk orang tua. Saat sukses, jangan lupa berbakti kepada orang tua kalian," ucap WL.

WLMM juga meminta Kepala Jaga (Pala), dan Linmas bersikap netral dalam Pilkada. Selain itu, para aparat di Kecamatan dan Kelurahan diharapkan menghentikam cara-cara mengintimidasi warga masyarakat.

"Saya berharap itu semua dihentikan. Jangan ada intimidasi. Pala, Linmas harus netral. Kami akan tetap pertahankan jika kalian bersikap netral di Pilkada. Tapi kalau ada yang aneh-aneh, kami akan perhitungkan," tagasnya.

"Sebab, jika kami terpilih, insentif Pala, Linmas pasti akan kami naikkan. Begitu juga dengan Pejabat eselon tiga dan empat. Dan yang paling penting adalah, tidak ada lagi gaji tunjangan pejabat eselon dipotong sekian persen untuk kebutuhan pimpinan, kedepan tidak ada lagi seperti itu. Itu adalah hak kalian," tandasnya.

Diakhir kegiatan peresmian Posko, warga di hibur dengan lagu-lagu yang dibawakan oleh SAS dan Dirly Idol. Suasana malam.yang dingin itu berubah jadi hangat, akrab dan penuh kekeluargaan. Oma, Opa, bapak ibu, pemuda, remaja semua bernyanyi dan bergembira.(onal)

0 Komentar

Add Comment