Michelle Ditemani Ribuan Pelayat ke Pekuburan di Desa Pineleng, Minahasa

Michelle Ditemani Ribuan Pelayat ke Pekuburan di Desa Pineleng, Minahasa

PELAYAT memadati jalan masuk lokasi pekuburan di Desa Pineleng Dua, Kabupaten Minahasa.(foto koranmanado.co.id)


PINELENG - Pemakaman Michelle Kodoati (15 tahun) warga Desa Pineleng 1 Jaga 1, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, Selasa (01/02/2022) berlangsung penuh haru.
Prosesi pemakaman diawali dengan ibadah di rumah duka pukul 11.00 Wita dan dilanjutkan Misa Requiem (misa arwah) di Gereja Katolik Santo Fransiskus Xaverius Pineleng dipimpin Pastor Olpensius Motikas, Pr pukul 14.00 wita. 

Suasana di luar gereja nampak begitu ramai dan padat. Para pelayat tumpah ke jalan yang menghubungkan Kota Manado dan Kota Tomohon. Beberapa aparat Kepolisian dibantu Legio Christi (LC) Paroki Santo Fransiskus Xaverius Pineleng berjaga dan mengatur lalulintas. 

Gadis cantik ini tercatat sebebagai siswi di SMK Negeri 1 Manado. Keluarga, teman dan kerabat Michelle sangat kehilangan. Mereka tak menyangka Cece (begitu biasa dia disapa) secepat ini pergi untuk selamanya. Sejak menjemput almarhuma di rumah sakit, malam penghiburan di rumah duka teman-teman Cece tetap setia menghibur keluarga yang dirundung duka. 

MISA Requiem yang dipimpin Pastor Paroki St Franssikus Xaverius Pineleng, Olpensius Motikas Pr.(foto istimewa)

Cece berpisah dengan keluarga dan sahabat-sahabatnya untuk selamanya. Usai Misa Requiem, ribuan pelayat menemani Cece ke liang pekuburan. Kendati sempat diguyur hujan, mereka tetap bertahan. Kemacetan tak terhindarkan. Ratusan kendaraan terjebak macet di Desa Pineleng sampai jalan masuk Kota Manado selama beberapa jam. 

Aparat kepolisian terus berjaga. Pihak keluarga meminta maaf sekaligus meminta pengertian kepada pengendara yang melewati jalur jalan Manado-Tomohon.

UMATKatolik dan pelayat mengikuti Misa Requiem di Gereja.(foto istimewa)

"Kami tidak menyangka Cece banyak teman. Banyak yang menyayanginya. Saya juga tidak menduga akan sebanyak ini pelayat yang datang sehingga terjadi kemacetan. Saya mohon maaf sekaligus pengertiannya,"ujar Hendra Kodoati ayah Cece.

Disisi lain, Hendra berharap pihak kepolisian dapat mengusut tuntas penyebab kecelakaan hingga merengut nyawa putri tercintanya itu.

"Saya terus berkomunikasi dengam pihak kepolisian di Polres Minut. Terakhir, saya dapat kabar lelaki yang berbonceng dengan Cece di motor hingga terjadi kecelakaan sudah ditemukan,"ucapnya.

PELAYAT yang membawa Jenazah Michelle ke ladang pekuburan.(foto koranmanado.co.id)

Ketua LC Paroki Pineleng, Rudi Pengemanan menyampaikan turut berduka cita yang mendalam atas kepergian putri dari teman anggota LC, Hendra Kodoati.

"Kami keluarga besar LC Paroki Pineleng berduka. Semoga adik Cece berbahagia bersama Bunda Maria, Tuhan Yesus Kristus dan para Kudus di Surga. Amin,"ujarnya didampingi Riki Kumambong, Christian Sondak, Jhon Lantang, Pembina LC Theodorus Lontoh dan pengurus LC Pineleng lainnya.

Nampak karangan bunga duka cita dari para pejabat di Sulut berjejer di rumah duka, mulai dari Gubernur Olly Dondokambey, Wakil Gubernur Steven Kandouw, Anggota DPR RI Vanda Sarundajang, Ketua DPC PDI Perjuangan Robbie Dondokambey yang juga Wakil Bupati Minahasa, Bupati Minahasa Roy Roring, Ketua DPRD Kabupaten Minahasa Glady Kandouw dan sejumlah pejabat lainnya. 

Diketahui, Cece meninggal dunia pada hari Minggu (30/01/2022) pukul 12.00 Wita di RSUP Prof Kandouw setelah mengalami koma selama beberapa hari pasca kecelakaan di Desa Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara pada tanggal 29 Januari 2022 sekitar pukul 21.00 Wita.(glen)