Pemuda Katolik Sulut Sampaikan Duka Cita Mendalam atas Berpulangnya Mantan Ketua Joost Tambayong |
Penerimaan Siswa Baru di SMP Negeri 4 Tondano Nyaris Terjadi "Kongkalingkong", Dua Oknum Ini Disebut
SMP Negeri 4 Tondano lfoto dok)
Minahasa, KORANMANADO.CO.ID- SMP Negeri 4 Tondano, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara jadi rebutan para orang tua agar anak-anak mereka bisa mengenyam pendidikan di sekolah berstatus unggulan tersebut.
Tak heran, setiap tahun sekolah itu banjir pelamar. Tahun ini sebanyak 400 calon siswa yang mendaftar. 333 siswa dinyatakan lulus seleksi administrasi. Tapi hanya 220 yang diterima. Hal itu disebabkan karena keterbatasan ruang kelas.
Ditengah persaingan dan seleksi ketat ini, ada oknum-oknum yang ingin memanfaatkan situasi. Anehnya, oknum-oknum tersebut diduga adalah pejabat di Dinas Pendidikan Minahasa.
Dari informasi yang berhasil dirangkum KoranManado.co.id dari beberapa sumber menyebutkan bahwa kronologi dugaan "kongkalingkong" dua anak buah Bupati Minahasa Robby Dondokambey itu terjadi beberapa jam setelah hasil tes diumumkan pada, Rabu 25 Juni 2025.
Sumber juga mengatakan, persoalan ini sudah disampaikan ke Kepala Sekola (Kepsek) Melky Palilingan. Kata dia, Kepsek termasuk panitia penerimaan siswa baru tetap bersikeras berpegang pada petunjuk teknis (juknis) dan hasil tes yang dilakukan pihak sekolah.
"Masalahnya sudah diumumkan baru kami dapat telpon via WhatsApp agar anak tersebut diakomodir. Kami sampaikan ini ke pak Kepsek. Karena kami tidak mau ada masalah. Kami tidak mungkin menganulir yang sudah lulus tes," ujar sumber, Kamis (26/6/2025).
Kepsek Melky Palilingan ketika dikonfirmasi membenarkan informasi tersebut. Kata dia, sebenarnya persoalan seperti ini hal sepele jika dimomunikasikan dari awal.
Yang menjadi rumit kata dia, ketika proses sudah selesai, tapi hasilnya diminta dirubah dengan cara anak yang tidak lulus tes bisa diakomodir. Padahal kata Palilingan, sekolah yang dipimpinnya adalah sekolah unggulan.
"Hasil tes sudah diumumkan kepada orang tua murid. Satu jam kemudian, sekitar jam sebelas, kami terima WhatsApp dan diminta anak yang tidak lulus tes diakomodir. Itu artinya meminta kami merubah hasil tes yang sudah diumumkan," ujarnya.
Palilingan menuturkan, komunikasi ini tidak akan terjadi seperti itu jika dilakukan sejak awal. Pasalnya, setelah ditelusuri ternyata calom siswa tersebut tidak lulus tes karena nilai tes akademik jauh dibawa standar kelulusan.
"Saya sudah cek. Nilai anak itu dibawa. Kenapa tidak dari awal disampaikan ke kami. Kan bisa kami bantu. Misalnya sebelum ikut tes akademik, bisa diberi les gratis, dan lain-lain," ucapnya.
Persoalan ini kata dia sudah dijelaskan kepada Kepala Dinas Pendidikan Minahasa Hansye Tommy Wuwungan dan Sekretaris Dinas Pendidikan Franky Waworunt. Bahkan, kata Palilingan, orang tua dan calon siswa sudah bertemu dengannya. Dalam pertemuan itu, ia menjelaskan banyak hal terkait proses penerimaan siswa baru di SMP Negeri 4 Tondano.
"Saya sudah jelaskan ke Pak Kadis, ke Pak Sek juga. Bahkan, tadi sore sudan bertemu dengan orang tua dari calon siswa. Puji Tuhan, setelah saya jelaskan mereka akhirnya mau menerima, memahami dan mengakui kekurangan anak mereka," ucapnya.
"Saya juga sempat bilang, kalau nanti ada yang tidak mendaftar kembali di sekolah ini, berarti ada yang kosong. Nanti saya hubungi. Itu kalau ada yang tidak daftar ulang. Tapi, kalau semua daftar ulang, saya tidak bisa berbuat apa-apa," tandas Palilingan.
Sementara itu, upaya konfirmasi kepada Kepala Dinas Hansye Wuwungan dan Sekretaris Dinas Franky Waworuntu belum berhasil. Keduanya tidak berada di tempat ketika sejumlah wartawan mendatangi kantor Dinas Pendidikan Minahasa.
"Pak Sekdis ada keluar, ke Kantor DPRD. Kalau Pak Kadis, saya tidak dapat informasi ada ke mana," ujar salah satu staf di Dinas Pendidikan.
Terpisah, Sekretaris Daerah (Sekda) Minahasa Dr. Lynda Watania mengaku baru mengetahui kabar tersebut. Namun ia menegaskan, Pemerintah Kabupaten Minahasa akan menelusui informasi tersebut.
"Dari pagi banyak agenda, saya baru tau tadi sore. Pasti kami akan mencari tau ini. Jika ada bukti-bukti, kami akan tindak tegas. Pak Bupati sangat tidak suka dengan hal-hal seperti ini," ujarnya.
Disisi lain, Sekda Lynda mengatakan, dalam proses penerimaan siswa baru di Kabupaten Minahasa itu harus merujuk pada petujuk teknis (Juknis) Kepala Dinas Pendidikan. Juknis tersebut kata Sekda Lynda, diterbitkan setiap tahun.
"Transparansi dan akuntabilitas harus diutamakan. Bagaimana pendidikan kita kedepan?. Saya juga akan cek lagi juknisnya. Itu dikeluarkan oleh dinas, pak Kadis pendidikan yang mengeluarkannya. Tiap tahun itu ada," tandasnya.(onal)
0 Komentar
Add Comment