Habemus Papam! Kardinal Francis Prevost Jadi Paus ke-267, Pilih Nama Leo XIV

Habemus Papam! Kardinal Francis Prevost Jadi Paus ke-267, Pilih Nama Leo XIV

Paus Leo XIV untuk pertama kali menyapa umat Katolik dari atas balkon Basilika Santo Petrus Vatikan.(foto: ig vatican news)


Vatikan, KORANMANADO.CO.ID- Asap putih membubung dari cerobong Kapel Sistina di Vatikan, menandai bahwa proses konklaf telah selesai dan Gereja Katolik kini memiliki pemimpin baru, Kamis (8/5/2025).

Teriakan penuh suka cita langsung meledak dari ribuan umat yang memadati Lapangan Santo Petrus di Vatikan. Seorang Kardinal Senior menyatakan kalimat berbahasa Latin dari balkon Basilika Santo Petrus: "Habemus Papam!" yang berarti "Kita Punya Ayah!".

Dikutip dariVatican News, Kardinal Robert Francis Prevost, OSA berkebangsaan Peru-Amerika Serikat terpilih menjadi pemimpin Gereja Katolik dunia menggantikan Paus Fransiskus yang meninggal dunia pada 21 April lalu.

Memilih nama Kepausan Leo XIV dengan moto kepausannya adalah "In IIlo Uno Unum" (Dalam Dia (Kristus) yang satu, kita adalah satu), Francis Prevost menjadi Paus ke-267 dalam sejarah gereja Katolik.

Dari atas balkon Basilika Santo Petrus, untuk pertama kali Paus Leo XIV berpesan tentang kasih Allah kepada umat manusia, perdamaian dan persatuan.

"Allah mengasihi kita. Allah mengasihi semua orang. Kejahatan tidak akan menang. Kita semua berada di tangan Allah. Oleh karena itu, tanpa rasa takut, dan bersatu, bergandengantangan dengan Allah dan satu sama lain. Marilah kita maju bersama," ujar Paus Leo XIV.

Sebelumnya, ia menjabat sebagai Uskup Chiclayo di Peru dari 2015 hingga 2023. Kardinal Francis Prevost
merupakan salah satu Kardinal yang diangkat langsung oleh mendiang, Paus Fransiskus.

Francis Prevost juga merupakan Uskup Agung Chicago. Pria berusia 69 tahun ini memimpin Keuskupan Agung terbesar di Amerika Utara dan menjabat di Komisi Kepausan untuk Amerika Latin, kawasan yang menjadi rumah bagi hampir 40 persen umat Katolik di seluruh dunia.

Paus Leo XIV lahir di Chicago 1955 dan menjadi yang pertama dalam sejarah pemimpin umat Katolik dunia dari Amerika Serikat. Sebelum dipilih, ia menghabiskan sebagian besar hidup sebagai misionaris di Amerika Selatan dan baru-baru ini memimpin kantor Vatikan untuk pengangkatan uskup.

Paus Leo XIV sebelumnya bekerja selama 10 tahun di Trujillo, Peru, dan kemudian diangkat menjadi Uskup di Chiclayo, kota Peru lainnya, dan bertugas di sana dari 2014 hingga 2023.

Dalam sebuah wawancara dengan Vatican News tak lama setelah ia menjadi pemimpin Dikasteri untuk Uskup, Kardinal Prevost mengatakan bahwa ia masih menganggap dirinya seorang misionaris.

"Panggilan saya, seperti setiap orang Kristen, adalah menjadi misionaris, untuk mewartakan Injil di mana pun seseorang berada," ucapnya saat itu.

Dilansir dari The Telegraph, Francis Prevost dipandang sebagai seorang reformis. Ia memasukkan tiga perempuan ke dalam blok pemungutan suara yang memutuskan uskup mana yang akan diteruskan kepada Paus.

Prevost juga merupakan presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin, sebuah jabatan yang membuatnya tetap berhubungan secara teratur dengan hierarki Katolik di wilayah yang masih memiliki banyak umat Katolik tersebut.(onal/**)

0 Komentar

Add Comment