Yakin Bukan Koruptor, AGK Shock dan Merasa Terhina Saat Ditahan Atas Kasus Dana Hibah Sinode GMIM

Yakin Bukan Koruptor, AGK Shock dan Merasa Terhina Saat Ditahan Atas Kasus Dana Hibah Sinode GMIM

AGK alias Gammy saat ajan ditahan oleh penyidik Polda Sulut.(foto istimewa)


KORANMANADO.CO.ID- Asiano Gammy Kawatu (AGK) salah satu dari empat tersangka yang ditahan penyidik Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulawesi Utara (Sulut), Senin (14/4/2025).

Mantan Penjabat Sekretaris Provinsi (Pj Sekprov) Sulut itu ditahan terkait pemberian dana hibah dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut kepada Sindone Gereja Masehi Injili Minahasa (GMIM) Tahun Anggaran 2020-2023. 

Sebelum ditahan, AGK diperiksa sejak pukul 10.00 WITA dan sempat menjalani tes kesehatan di RS Bhayangkara sampai sore. AGK kemudian balik ke Polda Sulut untuk pemeriksaan lanjutan. Sekitar pukul 23.50 WITA, AGK keluar dari ruang penyidik mengenakan kemeja orange dengan tulisan tahanan.

Di luar ruangan sampai di lapangan depan Rumah Tahanan (Rutan) Polda Sulut, sahabat, kerabat dan keluarga AGK sudah menunggu, mendoakan dan memberi support. 

"AGK orang baik. Tuhan pasti tolong," ujar salah satu warga saat melihat kerabatnya dibawa ke Rutan. 

Mantan calon Bupati Minahasa Selatan tahun 2024 itu dikawal ketat oleh aparat kepolisian Polda Sulut. Saking banyaknya keluarg dan sahabat AGK, membuat proses evakuasi ke Rutan sedikit lambat.

"AGK nyanda bersalah. Torang sayang pa AGK. AGK bukan koruptor, semangat AGK. Jagan takut pak," teriak puluhan warga.

AGK sendiri selama berjalan kaki menuju Rutan Polda Sulut sempat beberapa kali menjawab pertanyaan wartawan terkait kasus dana hibah. Ia mengaku shock dengan peristiwa ini. Meski begitu, ia harus menjalani proses hukum yang menjerat namanya.

"Saya merasa shock. Sebagai manusia saya merasa terhina, tetapi proses hukum tetap akan saya ikuti. Saya hormati," ujarnya.

Mata AGK nampak berkaca-kaca. Namun ia sangat yakin dirinya tidak terlibat dalam kasus korupsi. Dukungan doa dari keluarga, sahabat dan kerabat menjadi semangat baginya untuk melewati persoalan yang sedang dia hadapi.

"Keluarga saya, istri dan anak saya mendoakan dan memberi dukungan. Mohon doanya. Saya yakin, saya tidak masuk kategori koruptor," ujarnya.

AGK lalu dibawa masuk ke dalam Rutan. Ia masuk selang beberapa menit setelah Sekprov Sulut Steve Kepel ditahan. Di luar, keluarga dan teman-teman AGK terus berdoa dan menyanyikan lagu-lagu pujian rohani. Nampak adik AGK yakni Glady Kawatu menangis. Ia sangat terpukul melihat kakaknya ditahan penyidik Polda Sulut.(onal/**)

0 Komentar

Add Comment