Korban Azriel Ditusuk dari Belakang Pakai Pisau Dapur
Tersangka pembunuhan sopir travel Gorontalo-Manado-Bitung sudah diamankan Unit 1 Jatanras Polres Minahasa.(foto istimewa)
Kronologi Pembunuhan Sopir Travel Gorontalo-Manado di Tondano
Minahasa, KORANMANADO.CO.ID- Peristiwa berdarah di Kelurahan Wulauan, Kecamatan Tondano Utara pada Senin (3/2/2025) yang menewaskan seorang sopir travel inisial AW alias Azriel (21) warga Desa Tangela, Kecamatan Tilango, Kota Gorontalo akhirnya terungkap, Selasa (4/2/2025).
Dari keterangan Polisi diketahui, pelaku bernama lengkap Stivianus Tombokan Sumanti (21), warga Kelurahan Wulauan, Kecamatan Tondano Utara, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara.
Awalnya, tersangka Stivianus pada hari Minggu (2/2/2025) usai bekerja di Gorontalo akan pulang ke Tondano. Tersangka memesan mobil rental (Toyota Avanza) rute Gonrontalo-Manado-Bitung yang dibawa korban Azriel.
"Dari jalan Delima Gorontalo, sekitar pukul 20.00 WITA, korban, pelaku dan beberapa penumpang lainnya berangkat ke Manado, Bitung dan lanjut ke Tondano," jelas Kanit Jatanras Polres Minahasa, AIPDA Hendro Purnomo, Selasa (4/2/2025).
Lanjut Hendro, setelah tiba di Manado penumpang turun. Korban lanjut ke Bitung untuk menurunkan penumpang lainnya. Setelah itu, korban tinggal berdua dengan tersangka.
"Tapi di Bitung, korban mengajak temannya bernama Aslan Rahman untuk menemaninya ke Tondano. Korban meminta agar temannya itu membawa mobil, karena dia mau beristirahat," ujarnya.
Sesampai di kediaman pelaku di Kelurahan Wulauan, Tondano sekitar pukul 15.30 WITA, pelaku turun dan meminta agar korban menunggu di mobil karena pelaku ingin mengambil uang di dalam rumah.
Tapi, sekitar 15 menit, pelaku tidak ada kabar. Korban kemudian turun dari mobil dan menunggu dipertigaan jalan Wulauan. Teman korban tetap di dalam mobil. Dari kaca spion mobil, Aslan melihat teman korban sedang menelpon seseorang.
"Tiba-tiba tersangka datang dari arah belakang dan langsung menikam korban pakai pisau dapur. Korban mengalami luka tusuk di rusuk sebelah kiri. Korban sempat lari, tapi terjatuh penuh darah," ujar Kanit Hendro.
Kata Kanit Hendro, saksi Aslan yang juga teman korban nyaris menjadi korban. Pasalnya, tersangka usai menikam korban Azriel sempat mengejar saksi di dalam mobil.
"Beruntung saksi Aslan berhasil menyelamatkan diri dengan melompat dari mobil, tapi dia mengalami luka-luka di lutut kiri dan kanan," paparnya.
Saksi Aslan mengaku, korban dari Gorontalo ke Manado itu lewat Kabupaten Bolmong Selatan (Bolsel).
Ke Bitung, korban menjemputnya untuk meminta membawa kendaraan ke Tondano.
"Dari Gorontalo, korban lewat Bolsel. Jemput saya di Bitung dan gantian bawa mobil ke Tondano. Dia (pelaku) duduk di belakang. Pas sampai di Tondano, dia bilang tunggu mau ambil uang. Rumahnya masuk lorong. Tapi sudah lama, korban turun tapi tidak masuk lorong. Pas saya lihat kaca spion, dia sudah menikam korban," ujarnya.
Aslan lalu mengatakan, pelaku sempat menuju ke arah mobil dan berusaha menikam dirinya. Melihat aksi itu, ia langsung kabur lewat pintu samping.
Pelaku diduga telah mengkonsumsi obat keras jenis Trihexyphenidyl.
"Selama perjalan ke Tondano, pelaku jarang sekali bercerita. Lebih banyak diam," tandasnya.
Pelaku sempat lari tapi berhasil ditangkap di Desa Walewangko, Kecamatan Langowan Barat tanpa perlawanan. Saat ini pelaku sudah ditangani Unit 1 Jatanras Polres Minahasa untuk diproses hukum lebih lanjut.(onal/**)
0 Komentar
Add Comment