Dua Bilah Kayu Poa Pwe Terbuka dan Tertutup, Cap Go Meh Digelar 12 Februari di Kota Manado

Dua Bilah Kayu Poa Pwe Terbuka dan Tertutup, Cap Go Meh Digelar 12 Februari di Kota Manado

Prosesi Cap Go Meh di Kota Manado.(foto: dok koranmanado)


KORANMANADO.CO.ID- Cap Go Meh dipastikan digelar di jalan raya Kota Manado, Sulawesi Utara pada tanggal 12 Februari 2025 menyusul dua bilah kayu Poa Pwe pada posisi terbuka dan tertutup ketika dilempar oleh petugas sembahyang di Klenteng Ban Hin Kiong, Sabtu 1 Januari 2025.

Puluhan umat Tridharma yang ikut sembahyang menyambutnya dengan suka cita. Sebelum melempar dua bilah kayu Poa Pwe, umat berdoa. Mereka satukan dua tangan di dada lalu membungkuk, memberi hormat dan memohon pentunjuk kepada Yang Maha Kuasa. 

Prosesi ini berlangsung khusyuk dengan lantunan lagu syahdu sambil menghadap Altar. Sekali dilempar, kayu Poa Pwe terbuka dan tertutup. Yang Maha Kuasa memberi restu prosesi Cap Go Meh boleh digelar di jalan raya.

"Kami selalu memohon restu dari Yang Maha Kuasa agar Cap Go Meh digelar di jalan raya, dan tadi kayu Poa Pwe menunjukkan kalau kita bisa gelar Cap Go Meh di jalan raya," ujar Jemmy Binsar, Ketua Klenteng Ban Hin Kiong.

Jemmy menuturkan, inti dari Cap Go Meh ini adalah anugerah Yang Maha Kuasa untuk keteraturan dunia, bagi seluruh umat manusia khususnya di Sulawesi Utara.

"Untuk Cap Go Meh ini, kami (umat Klenteng Ban Hin Kiong) akan bersama-sama dengan umat Klenteng lain di Manado. Intinya ini semua untuk seluruh umat manusia, terlebih khusus di Nyiur Melambai," tandasnya.

Prosesi Cap Go Meh ini sudah berlangsung puluhan tahun di Kota Manado. Bahkan, sudah menjadi agenda wisata tahun sesudah Imlek atau tahun baru Cina. Ribuan wisawatan lokal maupun asing sering menyaksikan prosesi ini.

Efek domino dari Cap Go Meh adalah, roda ekonomi berputar di Kota Manado. Dimana, para pelaku UMKM lokal dan pelaku wisata menampat profit dari wisatawan yang datang ke Manado.(onal/**)

Komentar

Add Comment