Video Waktu Pileg Ajak Pilih Nomor 2 Dipelintir di Medsos Saat Pilkada, Yasti: Saya Akan Tuntut Dia!

Video Waktu Pileg Ajak Pilih Nomor 2 Dipelintir di Medsos Saat Pilkada, Yasti: Saya Akan Tuntut Dia!

Yasti saat berbicara di salah satu acara di Bolmong.(foto istimewa)


Bolmong, KORANMANADO.CO.ID- Anggota DPR RI Fraksi PDI Perjuangan, Yasti Soepredjo Mokoagow klarifikasi penyebutan angka 2 dalam video berdurasi 25 detik yang beredar di media sosial facebook.

Video tersebut diduga sengaja dipolitisir oleh lawan politik calon PDI Perjuangan. Padahal video tersebut diambil saat suasana Pemilu legislatif (Pileg) 2024 lalu.

Dimana Yasti mendapat nomor urut 2 sebagai calon anggota DPR RI dari PDI Perjuangan untuk Daerah Pemilihan Sulawesi Utara.


"Syukur moanto, memang kalau mo manyanyi mesti jaga ba dua-dua bagini. Badua dua bagini bagus skali toh. Jadi bagus samua kalau badua. Dika koliongan o.. Ibu sangadi bilang nomor 2. Syukur moanto wassalamu’alaikum warrahmatullahi wabarakathu," bunyi kalimat Yasti dalam video tersebut.

Diketahui dalam video itu terlihat Yasti baru selesai membawakan lagu bersama Sangadi Kopandakan II, Fitri Suli Antone. Vidio tersebut sengaja disebarkan, salah satunnya akun bernama Septian Ena. Anehnya, dalam  video yang disebarkan akun bernama Septian Ena tmuncul saat suasana kampanye Pilkada Bolmong.

Sementara, Yasti adalah kader PDI Perjuangan dan PDI Perjuangan telah mengusung pasangan calon bupati dan wakil bupati, Limi Mokodompit dan Welty Komaling nomor urut 3.

Yasti menyebut dengan beredarnya video tersebut ia merasa dirugikan oleh framing yang dilakukan pihak tertentu.

“Itu waktu pileg, kita kan no 2,” jelasnya singkat. 

Ia menegaskan bahwa pernyataan tersebut disalahartikan dan berusaha disusun untuk menciptakan opini negatif terhadap dirinya dan PDI Perjuangan. Yasti mengaku akan menuntut salah satu akun facebook Irwanto Paputungan yang ikut mengomentari video tersebut.

“YSM bilang karena saya kader partai. Jadi saya hàrus perjuangkan sesuai usulan partai. TAPI ingat, Yusra itu saudara saya,” tulis akun Irwanto Paputungan.

“Sangat keberatan. Kita mo tuntut pa dia, kita nd kenal irwanto paputungan,” tegas Yasti. 

Penyebaran video tersebut tidak hanya merugikan Yasti sebagai anggota DPR RI dari PDI Perjuangan, tetapi juga berpotensi memengaruhi persepsi masyarakat terhadap dukungan politik di Pilkada.

Ketegangan ini menambah bumbu dalam persaingan politik di Bolmong, di mana setiap pernyataan bisa dimanfaatkan sebagai senjata. Yasti mengaku hanya menghadiri satu acara pesta perkawinan di Bolmong sejak pendaftaran calon.

"Kita cuma sekali ke pesta di Bolmong sejak pendaftaran paslon, cuma pa oslan karena kita nimau di plintir lagi kita pe kata2," jelas Yasti.

Seperti diketahui, pergerakan setiap kader PDI Perjuangan dalam memenangkan Pilkada serentak, baik di struktur partai mau pun di fraksi DPRD, mulai dari DPRD Kabupaten Kota, DPRD Provinsi dan anggota DPR RI terus dipantau oleh DPP PDI Perjuangan. 

Kader dan anggota legislatif PDI Perjuangan yang terbukti tidak tegak lurus dengan instruksi partai memenangkan calon yang diusung PDI Perjuangan, dipastikan akan mendapat sangsi tegas yakni PAW. (Nox)

0 Komentar

Add Comment