Tidak Sangka Berada di TItik Ini, Pnt Michael Mait: Saya Percaya Inilah Cara dan Proses yang Tuhan Ijinkan
Penatua Michael Mait saat jadi pembicara pada FGD yang digagas oleh Forum Pemuda Lintas Gereja Kota Tomohon, Senin (16/09/2024).(foto dok)
Tomohon, KORANMANADO.CO.ID-
Tokoh masyarakat Kota Tomohon,
Penatua (Pnt) Michael Mait, S.Kom menceritakan pengalaman hidup sebagai pelayan di gereja yang ditekuninya sejak masih muda.
Hal itu dia sampaikan ketika menjadi pembicara pada Fokus Group Discussion (FGD) yang digagas oleh Forum Pemuda Lintas Gereja (FPLG) Kota Tomohon di Cella Bakercy, Kelurahan Talete, Kecamatan Tomohon Tengah, Senin (16/09/2024).
Di hadapan ratusan peserta dari pemuda lintas Gereja baik GMIM, Katolik, GPDI, GBI dan Advent, Pnt Michael mengatakan, pelayanan diawali saat ia masuk dalam Pengurus Komisi Remaja.
Setelah diproses bertahun-tahun, ia kemudian jadi Guru Sekolah Minggu. Proses panjang melayani itu dilewatinya dengan suka cita Tuhan, hingga akhirnya ia terpilih jadi Ketua Komisi Pelayan Anak (KPA) Sinode GMIM, dua periode.
Pnt Michael menuturkan, melayani menjadi guru sekolah minggu bukan hal yang mudah, tetapi harus benar-benar memiliki hati melayani dengan tulus dan ikhlas. Kata dia, semua proses dalam hidupnya diyakini atas kehendak Tuhan.
"Tidak pernah terpikirkan sedikit pun dibenak saya, bisa berada di titik ini menjadi Calon Wakil Walikota Tomohon," ujarnya.
"Saya percaya inilah cara dan proses yang Tuhan ijinkan. Jika Tuhan ijinkan saya duduk dalam pemerintahan, maka saya adalah pelayan rakyat. Harus melayani dengan tulus untuk masyarakat Kota Tomohon," tandas Pena Michael.
Selain Pnt Michael, hadir juga pembicara Abraham Lintong, M.Th Ketua Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Kota Tomohon dan Monica Agatha Rares Ketua Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Kota Tomohon.
Ketua GAMKI Tomohon, Abraham Lintong mengungkapkan bahwa pemimpin adalah pelayan. Oleh karena itu kata Pdt Lintong, pemuda harus mengambil peran untuk mencari dan menentukan pemimpin yang tepat dan memiliki karakter pemimpin.
"Dalam Alkitab berkata bahwa barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya," ujar Pdt Lintong.
Sementara itu, Monica Agatha Rares, Ketua PMKRI Kota Tomohon menambahkan bahwa pemimpin sudah sepatutnya menjadi pelayan bagi masyarakat bukan untuk dilayani.
"Mengutip perkataan Paus Fransiskus ketika berada di Indonesia bahwa, pemimpin jangan memaksakan kehendak demi kepentingan pribadi," ungkapnya.
FGD kali ini mengangkat Tema "Pemimpin Harus Melayani, Bukan Dilayani" (Refleksi Markus 10:42-44).Diskusi berlangsung menarik selama hampir 3 jam. Sesi tanya jawab bersama peserta berjalan dengan baik.(onal/**)
0 Komentar
Add Comment