Di Era ODSK Cap Tikus Makin Mendunia, Jadi Penghasil Pajak Terbesar

Di Era ODSK Cap Tikus Makin Mendunia, Jadi Penghasil Pajak Terbesar

Cap Tikus minuman lokal Sulawesi Utara kini semakin mendunia.(foto istimewa)


KORANMANADO.CO.ID- Dulu, minuman cap tikus dianggap sebagai biang kerok keonaran dan keributan di kampung-kampung. Padahal, bagi petani minuman keras ini telah memberikan manfaat perekonomian bagi banyak keluarga di Minahasa Raya.

Bukan hanya itu, dari hasil menjual minuman cap tikus, banyak putra-putri dari keluarga petani cap tikus berhasil menyelesaikan studi di perguruan tinggi. Bahka ada yang masuk jadi anggota Polri dan TNI dari hasil menjual cap tikus.

Pembahasan soal Peraturan Daerah (Perda) minuman cap tikus di DPRD Provinsi memang sempat terjadi tarik menarik. Hingga akhirnya minuman khas rakyat Minahasa boleh di jual di tempat-tempat umum dengan lebel legal.

Melihat potensi besar dari minuman cap tikus, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Utara (Sulut) di langsung berinovasi. Pemerintahan Olly Dondokambey - Steven Kandouw (ODSK) berupaya mencari jalan keluar agar cap tikus jadi salah komoditi unggulan yang layak di ekspor.

Gayung bersambut. Minuman cap tikus akhirnya mendunia. Komoditi satu ini awalnya hanya bisa dijual di tempat-tempat tertentu, kini bisa keluar daerah bahkan keluar negeri.

Hal itu mengemuka dalam dialog optimalisasi jalur perdagangan Asia Pasifik dari Indonesia Bagian Timur yang dihadiri Kanwil Bea Cukai, APINDO, Pemprov Sulut serta beberapa Pemkab di wilayah Sulawesi, Maluku dan Papua di kantor Pusat Bank SulutGo, Kamis (11/7/2024). 

Ketua APINDO Sulut, Nicho Lieke mengungkapkan ada berbagai komoditi ekspor unggulan Sulawesi Utara yang sangat potensial. Salah satunya minuman khas di Sulut yakni Cap Tikus.

"Cap tikus itu penyumbang penghasilan negara terbesar dari Sulawesi Utara. Pajak tambah cukai, paling besar itu cap tikus, selama empat tahun berturut-turut," ucap Lieke.

Founder dan Komisaris Utama PT Jobubu Jarum Minahasa Tbk (BEER) ini mengatakan, selain itu ada pula produk olahan kelapa, ikan tuna hingga pertambangan.

"Apresiasi Pemerintah Sulawesi Utara dibawah kepemimpinan Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw yang melakukan berbagai inovasi dalam upaya meningkatkan perekonomian lewat ekspor," ujar Lieke. 

Lieke yang juga Produsen Cap Tikus 1978 mengatakan, di era kepemimpinan OD-SK, telah membuka penerbangan langsung dan pelayaran langsung ke negara-negara Asia. 

"Hal ini memudahkan proses ekspor dan mengoptimalkan jalur perdagangan Asia Pasifik dari Indonesia Bagian Timur," tandasnya.(onal/**)

2 Komentar

  • Bahkan ada yg masuk jadi anggota Polisi dan TNI dari hasil menjual cap tikus.. Makanya banyak oknum P*lisi yg berkelakuan bejat krn hasil dari jualan MINUMAN HARAM..

  • Sampai kiamatpun minuman haram tetap menjadi biang kerok KEJAHATAN !!

Add Comment