Mempertahankan Eksistensi Trah Mangindaan di Rumah Kebanggaannya, Partai Demokrat
Oleh: Deon Yohanes Wonggo
KEMARIN terlihat Putra kesayangan bapak Evert Erenst Mangindaan dan Ibu Adelina Tumbuan kembali menghampiri ruangan salah satu pengambil kebijakan strategis di DPP Partai Demokrat, yakni ruangan Bappilu yang di komandoi Andi Arief.
Sebelumnya demikian, foto dari kedua sosok tersebut sudah saya tuliskan pada tulisan sebelumnya. Dimana gambar itu mengandung makna mendalam, mengenai dukungan moril terhadap peristiwa pergeseran suara partai oleh Royke Anter yang akhirnya harus membuat, perolehan suara milik Harley Alfredo Benfica Mangindaan dilewati dengan cara kotor, serta mencederai kompas hukum alam demokrasi di Partai Demokrat.
Apapun interpretasi publik, Suka atau tidak? Foto Interksionis Simbolik antara Andi Arief dan Harley Alfredo Benfica Mangindaan sebelumnya, suka atau tidak? merupakan signal dukungan secara jelas oleh Punggawa Elit Partai Demokrat sekelas narator ulung seperti Andi Arief.
Jika ditanya apa bukti bahwa elit DPP Partai Demokrat menaruh perhatian dan memberi dukungan pada case yang menimpa Ai (sapaan akrab Harley Mangindaan)?
Salah satu contohnya, dengan dibawanya kasus pergeseran suara Caleg DPRD Sulawesi Utara Oleh Royke Anter ke ranah PHPU di MK beberapa waktu lalu sebagai bukti oleh Tim Hukum DPP Partai Demokrat dibawah Pimpinan Mehbob.
Sebagai informasi, Sosok yang memimpin sengketa hukum Partai Demokrat sewaktu menghadapi berbagai gugatan Gembong Pendukung Pak Moeldoko. Bahkan tak sedikit sekelompok orang sengaja membangun pesimisme, bahwa laporan ke Bawaslu Manado dari BMI Demokrat kota Manado takkan sampai pada rana persidangan.
Faktanya, persidangan di Bawaslu Manado berlanjut, dan pada pembacaan nota pembelaan Royke Anter terkait pergeseran suara Partai kepada dirinya. Ia mengakui mengorkestrasi semua saksi dengan dalil tanggung jawab seorang Sekertaris Partai.
Namun, apapun yang akan terjadi kedepan. Peristiwa terhadap Harley Mangindaan tersebut adalah bukti Partai Demokrat Sulawesi Utara, khususnya kota Manado sedang tidak baik-baik saja.
Karena masih adanya, praktik penyalahgunaan wewenang di Internal Partai Demokrat, demi keuntungan ataupun ambisi kelompok tertentu, di duga bertujuan menghabisi sekaligus menamatkan karier politik Trah Mangindaan di dalam Partai Demokrat Sulawesi Utara, lebih spesifik di kota Manado.
Mengakhiri cerita ini, Publik Manado apalagi pendukung dari Ai Mangindaan pasti menunggu keadilan berpihak dan berdoa hasil terbaik bagi suami tercinta Seyla Kudati itu pada berbagai instrumen hukum yang ditempuh.
Singkat kata, Perolehan suara sedikit lagi 19.000 yang didapatkan oleh Putra Pasangan Evert Erenst Mangindaan dan Adelina Tumbuan itu, merupakan kerja nyata tanpa pemantik bantalan sosial beras 5 kg, maupun membujuk pemilih dengan cara memberikan uang agar dipilih.
0 Komentar
Add Comment