Jamaat GMIM Imanuel Bahu Manado Rayakan Paskah, Pdt Adolf Wenas Ajak Jemaat Belajar dari Perempuan Murid Yesus

Jamaat GMIM Imanuel Bahu Manado Rayakan Paskah, Pdt Adolf Wenas Ajak Jemaat Belajar dari Perempuan Murid Yesus

Wakil Ketua BPMS GMIM, Pdt Adolf Katuuk Wenas MTh memimpin ibadah Paskah Jemaat GMIM Imanuel Bahu yang berlangsung di Kawasan Bahu Mall, Manado.(foto istikewa).


KORANMANADO.CO.ID - Hampir dua ribuan anggota Jemaat GMIM Imanuel Bahu, Wilayah Manado Barat Daya (MBD) mengikuti ibadah Paskah, Minggu (31/3/2024) pagi. Jemaat beribadah di lokasi pusat Pekan Paskah, Kawasan Bahu Mall.

Ibadah ini dipimpin Wakil Ketua BPJS GMIM Bidang Hubungan Kerja Sama, Pdt Adolf Katuuk Wenas MTh. Ia berkhotbah mengacu pembacaan MTPJ GMIM untuk Paskah, Matius 28:1-10 tentang Kebangkitan Yesus.
Kata Pdt Adolf, peristiwa kebangkitan Yesus adalah sejarah terbesar orang percaya.

"Yesus bangkit, bukti Iman orang Kristen," katanya.

Kepada jemaat ia berpesan, Paskah jangan dijadikan seremonial. Paskah jangan jadi kebiasaan tahunan.


"Jangan cuma ramai ketika ada kegiatan, perayaan Pekan Paskah. Gereja ramai saat Paskah, setelah itu banyak kursi yang kosong," ujarnya.

Paskah, menurut pendeta, adalah soal kebenaran. "Tidak ada peristiwa sehebat ini. Umat seluruh dunia merayakan kebangkitan Yesus," jelasnya.

Ia minta jemaat belajar kepada perempuan-perempuan murid Yesus yang menjadi orang pertama yang menyaksikan dan membawa kaber tentang Yesus bangkit.

"Seperti perempuan-perempuan itu, jadilah pembawa kabar sukacita di mana kita berada," pesan pendeta.Kabar itu, seyogyanya juga disampaikan kepada mereka yang putus asa, tertindas, hidup dalam ketakutan.

"Banya orang putus asa, mereka butuh berita Paskah. Kisah yang membawa pengharapan," ujar pendeta lagi. Di akhir khotbahnya, Pendeta Wenas mengingatkan jemaat agar bertekun dalam pelayanan.

"Jangan menyebut diri Kristen, pengikut Kristus tapi mencari Yesus tidak mau. Malas ke gereja dan persekutuan semua aras," katanya.

Ketua BPMJ GMIM Imanuel Bahu, Pdt Adeleida Kuhon-Tampi STh mengatakan, Paskah menjadi momentum jemaat memperkuat komitmen dalam persekutuan.

"Kiranya kita senantiasa hidup dalam kasih, merawat kebersamaan jemaat," kata Pendeta Ade. Ia berterima kasih kepada seluruh jemaat yang boleh memberi diri dalam rangkaian Pekan Paskah.

Termasuk Panitia Hari-hari Raya Gereja (H2RG) tahun 2024 yang dinilainya bekerja maksimal menyiapkan Pekan Paskah. Sejumlah kegiatan digelar dalam rangka Pekan Paskah, 23-31 Maret 2024.

Ketua Panitia Hari-hari Raya Gereja (H2RG) GMIM Imanuel Bahu 2024, Pnt Heski Kelung mengungkapkan, dalam rangka Paskah digelar berbagai kegiatan. Aneka lomba berlangsung yang melibatkan jemaat dari kolom 1 hingga 28.

Lomba-lomba itu, motor lambat, lari karung, lari batu anak sekolah Minggu, lomba tenda Paskah dan cerita guru sekolah Minggu.
Selanjutnya lomba bintang vokalia BIPRA, baca Mazmur, mewarnai dan menghias telur Paskah dan mencari telur Paskah.
Jemaat juga mengikuti ibadah KKR pada malam Jumat Agung dan pawai di malam Paskah.

"Puncaknya, ibadah Paskah yang akan dipimpin Pdt Adolf Wenas, Wakil Ketua BPMS GMIM pada Minggu, 31 Maret," jelas Penatua Kolom 19 ini.

Berbagai lomba digelar yang melibatkan jemaat kolom 1-28. Mulai dari motor lambat, lari karung, bintang vokalia, baca Mazmur, CCA remaja. Lalu, lomba menghias dan mencari telur Paskah, lomba mewarnai Anak Sekolah Minggu, duet Pelsus, tarian kreatif, sepakbola dangdut dan lomba tenda Paskah.
Berbagai kegiatan tersebut terangkum dalam perayaan Pekan Paskah yang berlangsung 23-31 Maret 2024.

Tenda-tenda Paskah berdiri indah. Jemaat kolom 1-28 mendirikan tenda masing-masing. Tenda itu jadi tempat aktivitas jemaat, mulai dari ibadah, lomba selama Pekan Paskah.

Tampilan kemah Paskah ini sangat menarik di malam hari. Cahaya lampu aneka warna yang dipasang bersama ornamen Paskah menenangkan batin. Tidak heran, objek indah ini jadi latar jemaat dan pengunjung untuk foto-foto.(ferry)

Tags

    Tidak ada tag untuk berita ini

0 Komentar

Add Comment