Pemerintah tak Becus Urus Izin Koperasi Pertambangan Batu Emas di Tatelu
TAMBANG batu emas di Desa Tatelu Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara. (foto. istimewa)
MANADO, KORANMANADO.CO.ID-
Pengusaha pertambangan batu emas di Desa Tatelu Kecamatan Dimembe Kabupaten Minahasa Utara menjerit. Lambatnya pengurusan izin koperasi pertambangan yang menjadi pemacu perputaran ekonomi di bumi nyiur melambai jadi pemantik.
Menurut mereka, pemerintah saat ini tak becus melakukan pengurusan izin dan terkesan melakukan pembiaran terhadap usaha yang telah meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat ini.
"Meskipun tambang di wilayah ini telah beroperasi dengan izin sebelumnya dan diakui karena praktiknya yang ramah lingkungan, namun proses perpanjangan izin menghadapi hambatan yang serius," kata penambang bernama Denny, Minggu (31/03/2024).
Padahal kata dia, administrasi berkas telah selesai beberapa tahun yang lalu, hanya saja, izinnya belum kunjung diputuskan.
"Kehadiran para penambang menjadi pendorong ekonomi lokal dengan memberikan dampak positif yang signifikan terutama bagi petani, peternak, dan perekonomian di sekitar wilayah," sebutnya.
Dalam konteks upaya menurunkan tingkat pengangguran dan meningkatkan lapangan kerja, tambang Tatelu telah memberikan kontribusi penting dengan menawarkan pekerjaan kepada banyak orang, bahkan menarik tenaga kerja dari luar daerah.
"Namun, kelanjutan operasional tambang ini menjadi taruhan besar jika permasalahan izin tidak segera ditangani. Untuk itu, kami meminta menuntaskan masalah izin ini," tandasnya.
Tak hanya para penambang, masyarakat sekitar juga turut meminta dukungan dari berbagai pihak terkait, termasuk Bupati Minahasa Utara Joune Ganda dan Wakil Bupati Minahasa Utara Kevin William Lotulung dan instansi terkait lainnya, untuk menuntaskan izin ini dengan segera.
"Diperlukan dukungan penuh pemerintah dalam memastikan kelancaran proses izin ini. Kami, sebagai masyarakat yang terlibat langsung dalam sektor pertambangan, menegaskan menjalankan aktivitas pertambangan yang sudah berlangsung lama. Pertambangan batu emas Tatelu, tambang tradisional yang tidak menggunakan alat berat atau eksavator," kata Arfi dan Servi.
Senada diterangkan Novi, seorang pekerja tambang dari Sangihe.
"Kami bermohon adanya solusi yang tepat dan berkelanjutan dari pemerintah Kabupaten maupun Pemerintah Provinsi, Gubernur Sulawesi Utara Olly Dondokambey, demi menjaga kelangsungan operasional pertambangan ini dan memastikan kesejahteraan ekonomi bagi masyarakat Desa Tatelu dan sekitarnya," sebutnya.
Lebih lanjut, ia mengucapkan terima kasih kepada pengusaha-pengusaha tambang Desa Tatelu, yang sudah mempekerjakan mereka.
"Kami yang tidak mempunyai ijazah bisa bekerja, hanya bermodalkan pengalaman sehingga kami mendapat pendapatan untuk menghidupi keluarga kami. Disini juga, kami pekerja tambang datang dari berbagai daerah dan provinsi, dari Pulau Jawa pun ada. Kami datang untuk mencari nafkah di tambang Tatelu, untuk menghidupkan keluarga anak dan istrinya,” tandasnya.
0 Komentar
Add Comment