Pemuda Katolik Kutuk Penyiksaan Warga Sipil di Papua oleh Oknum TNI

Pemuda Katolik Kutuk Penyiksaan Warga Sipil di Papua oleh Oknum TNI

Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma.(foto istimewa)


KORANMANADO.CO.ID- Pemuda Katolik mengutuk keras penyiksaan warga sipil Papua yang diduga dilakukan oleh oknum TNI kemudian videonya viral di media sosial baru-baru ini.

Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gusma menilai, penyiksaan kejam terhadap warga asli Papua telah merusak naluri keadilan, serta menginjak-nginjak perikemanusiaan yang adil dan beradab.

Gusma menyebut, tindakan kekerasan yang terjadi dalam video oleh oknum TNI mencerminkan bagaimana rendahnya penghargaan terhadap harkat dan martabat manusia.

“Dengan adanya kekerasan ini, nampak mulai hilang budaya penyelesaian persoalan dengan mengedepankan pendekatan kemanusiaan, ajaran cinta kasih dalam agama, dan usaha menjunjung tinggi prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab,” sebut Gusma dikutip dari PemudaKatolik.or.id, Senin (25/03/2024).

Asat Gusma mengatakan, berbicara soal kemanusiaan, setiap orang berkewajiban mengakui dan menghormati hak asasi orang lain tanpa terkecuali.

Setiap orang termasuk negara dan pemerintah bertanggungjawab untuk melindungi, menghormati, menjamin, dan membela Hak Asasi Manusia sebagai warga negara.

Ia menyebutkan dengan penyiksaan orang sipil di Papua menambah panjang daftar korban kekerasan yang timbul, baik dari warga sipil maupun juga aparat TNI/Polri serta aparat negara yang lainnya.

“Harus disadari bahwa penggunaan kekerasan tak dapat dibenarkan. Perdamaian dan rasa aman di sebagian wilayah Papua harus menjadi harapan dan tanggung jawab setiap warga negara. Orang Papua adalah bagian dari bangsa ini. Martabat mereka perlu dijunjung tinggi,” tegasnya.

Oleh karena itu, Pemuda Katolik mendorong adanya upaya investigas menyeluruh supaya keadilan korban dan keluarga korban terpenuhi, serta terselenggaranya proses hukum yang adil dan transparan kepada para terduga pelaku.

Harus diketahui, tidak ada seorangpun di dunia ini, termasuk di Papua, boleh diperlakukan tidak manusiawi dan merendahkan martabat, apalagi sampai menimbulkan hilangnya nyawa.

Selain itu, Pemuda Katolik juga meminta agar setiap kalangan dapat menahan diri menunggu hasil proses investigas yang sedang berjalan.

“Pemuda Katolik mendorong Upaya-upaya dialog damai sebagai jalan paling bermartabat untuk menyelesaikan persoalan kekerasan yang ada di wilayah Papua,” ungkapnya.

Sebelumnya diberitakan, sebuah video yang terunggah di akun media sosial X memperlihatkan adanya dugaan penyiksaan oknum TNI kepada warga sipil di Papua.

Dalam video itu, seseorang dimasukkan ke dalam drum berisi air. Pria itu pun lalu dipukuli hingga disayat menggunakan pisau oleh sekelompok orang yang diduga prajurit TNI.

“Terkait video penyiksaan di bawah terjadi di Yahukimo, bahwa sejumlah anggota TNI menyiksa warga sipil yang diduga jaringan TPNPB,” tulis akun @jefry_wnd, Kamis (21/3/2024).(onal/**)

1 Komentar

  • Bicara memang gampang.trus gimana dengan anggota Polri dan TNI yg jadi korban kebiadaban KKB di Papua ?? Pernah kau memikirkan keluarga mereka yg ditinggalkan ??

Add Comment