35 Barang Bukti Berhasil Disita di Kota Bitung, Ada Panah Wayer, Sangkur Hingga Parang
Konfrensi pers Polda Sulut terkait bentrokan dua Ormas di Kota Bitung dipimpin Kapolda Irjen Pol Setyo Budianto.(foto istimewa)
KORANMANADO.CO.ID- Direktorat Reserse dan Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Sulawesi Utara (Sulut), berhasil menyita sedikitnya 35 barang bukti pasca bentrokan antar dua kelompok Ormas di Kota Bitung, Sabtu (25/11/2023) sore.
"Barang bukti itu hasil olah TKP (tempat kejadian perkara) di beberapa titik pasca ketegangan di Kota Bitung,"ucap Direskrimum Polda Sulut Gani Siahaan dalam konfrensi pers, Minggu (26/11/2023) yang dipimpin Kapolda Sulut Irjen Pol Setyo Budianto.
Barang bukti yang disita berupa bambu yang diatasnya diikat bendera satu kelompok tertentu, kayu pohon, balok kayu, patahan kursi plasti warna merah, perangkat elektronik, kaca spion mobil, dan pakaian.
Polisi juga menyita sejumlah barang tajam (Sajam) berupa panah wayer bersama satu pelontar, pisau sangkur, pisau lainnya, parang dan lainnya.
Kapolda Budianto meminta masyarakat tidak terprovokasi. Jenderal Bintang Dua ini juga meminta kepada masyarakat agar mempercayakan masalah ini kepada pihak kepolisian.
Diketahui, dalam kasus ini Polda Sulut telah menetapkan tujuh orang tersangka. Satu diantaranya masih dibawa umur. Empat diantaranya dirilis dalam konfrensi pers. Sementara dua tersangka lainnya masih dibawa aparat kepolisian untuk pengembangan. Ketujuh tersangka ini semuanya ditahan.
Masyarakat DimintavTetap Tenang dan Tidak Terprovikasi
Terpisah, Gubernur Sulut Olly Dondokambey menyampaikan agar masyarakat tidak terprovosikasi. Kata Gubernur, hal itu merupakan persoalan Israel dan Hamas di Palestina yang ikut menyeret kerukunan di Kota Bitung.
"Dorang perang di sana, torang yang terbawa-bawa (mereka yang perang di sana, kita di sini yang terbawa-bawa). Padahal yang perang dengan Israel bukan Palestina, tapi organisasi Hamas. Ini yang kita salah terjemahkan. Jadi hati-hati jangan sampai kita terprovokasi dan menjadi pemicu sehingga torang sendiri menjadi korban," tegas Gubernur Olly ketika memberikan arahan di ibadah bersama di GMIM Imanuel Taratara, Wilayah Tomohon 2, Minggu (26/11/2023).
Gubernur Olly menjelaskan, sampai jam dua subuh dirinya memonitor proses perdamaian antar dua Ormas. Danrem, Lantamal dan Kapolda sudah menyampaikan sudah berdamai dan Ormas-ormas sudah sepakat.
"Karena ini gampang disusupi orang-orang yang tidak ingin Sulut damai. Hal-hal yang membuat daerah kita tidak tentram. Kita berdoa supaya torang pe daerah (daerah kita) dilindungi dan dijaga. Karena doa sangat kuat kuasanya,"imbuh Olly.
Gubernur juga meminta masyarakat Sulut terus berdoa agar Sulut tetap aman dan tentram. Ia berharap yang ikut Ormas tidak terpancing dengan isu-isu yang tidak baik.
"Tugas Pelsus bikin pengembalaan bagi Ormas jangan terpengaruh dengan isu-isu tidak baik, apalagi sekarang menghadapi pemilu. Ini cara mereka untuk melemahkan pemerintah," pungkasnya.(onal/**)
1 Komentar
Jangan sampai sakit dua kali.
Add Comment