5 Hari di Jepang, Wagub Steven Kandouw "Bawa Oleh-oleh" Untuk Calon Naker Asal Sulut

5 Hari di Jepang, Wagub Steven Kandouw

Wagub Steven Kandouw bersama sejumlah pejabat Pemprov Sulut bersama tenaga kerja asal Indonesia di Hokkaido Jepang.(foto istimewa)


KORANMANADO.CO.ID- Tugas dan tanggungjawab yang diberikan Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey kepada Wakil Gubernur (Wagub) Steven O.E Kandouw selama di Jepang, berhasil diselesaikan dengan tuntas. 

Pasalnya, sejak hari pertama berada di Jepang, Wagub Kandouw langsung tancap gas. Usaha itu berbuah manis. Alhasil, Wagub berhasil "bawa ole-ole" bagi masyarakat Sulawesi Utara khususnya yang ingin bekerja di Jepang.

"Setiap usaha dan jeri payah tidak menghianati hasil. Selama lima hari di Jepang, banyak hal yang kami bisa dapatkan untuk calon tenaga kerja asal Sulawesi Utara ke Jepang,"kata Wagub seperti dikutip dari akun facebook pribadinya, Rabu (15/11/2023).

Ditemani sejumlah Pejabat Pemprov Sulut, Wagub Kandouw harus marathon masuk keluar pintu perusahan, bernegosiasi dan membuat kesepakatan. Diplomasi Wagub berjalan mulus. Hasilnya, perusahan di Jepang bersedia menanggung tiket calon Tenaga Kerja (Naker) asal Sulawesi Utara. Tentu ini kabar gembira bagi calon Naker.

"Ticket calon tenaga kerja asal Sulawesi Utara siap di tanggung oleh perusahaan Jepang, dengan kemudahan untuk dikembalikan secara bertahap sesuai dengan kesepakatan yang tidak membebani Naker,"ucapnya.

Wagub Steven Kandoyw dan sejumlah pejabat Pemprov foto bersama perkebunan di Hokkaido.(foto istimewa)

Kata Wagub Kandouw, setidaknya ada enam perusahan di Jepang yang bersedia dan siap menerima tenaga kerja asal Sulawesi Utara.

"Enam perusahan yang siap menerima tenaga kerja kita (Sulawesi Utara), diantaranya Yuime Inc, Willof Work Inc, JA Hokkaido, Hokuren Group, Kokusai Koryu Kumiai dan K.I Fram,"jelas Wagub Kandouw.

Pengiriman tenaga kerja dari Sulawesi Utara kata Wagub Kandouw, mendapat dukungan dari Pemerintah Jepang melalui Ministry of Agriculture, Forestry and Fisheries (MAFF) “Kementerian Pertanian, Kehutanan dan Perikanan” Pemerintah Jepang dan JICA juga disupport oleh HOKKAIDO BANK Japan.

"Sesuai arahan Bapak Gubernur Olly Dondokambey, diupayakan ditambahkan kurikulum Bahasa Jepang untuk SMA dan SMK di Sulut. Jadi tunggu apa lagi? Ayo kita belajar bahasa Jepang," pungkasnya.(onal/**)

0 Komentar

Add Comment