Disupport Bung Rio, Video and Reel Contests Minahasa Wakefest 2023 Berhadiah Jutaan Rupiah |
Inovasi Untuk Memberantas Pelanggaran Integritas di Lingkungan Kampus
Tulisan dari Tim SISKOM20 Trinita (Mahasiswa Prodi Sistem Komputer Universitas Trinita)
Manado - Permasalahan integritas dalam lingkungan kampus merupakan isu yang terus
berkembang dan memerlukan perhatian serius. Salah satu contoh adalah
Plagiarisme, di kampus kami Universitas Trinita pernah terjadi pembatalan ujian
tugas akhir mahasiswa dikarenakan terindikasi melakukan plagiarisme. Selain
plagiarisme adapun pelanggaran akademik seperti transaksi nilai dan lain
sebagainya. Beberapa permasalahan integritas sering terjadi di lingkungan
kampus. Selalu akan ada orang-orang yang ingin mendapatkan nilai bahkan gelar
atau derajat akademik melalui jalan pintas, untuk beragam alasan dan kepentingan.
Gelar itu diperoleh bukan dengan kaidah, proses, dan standar capaian akademik
yang otentik, melainkan atas dasar transaksional.
Memperhatikan hal tersebut maka Tim SISKOM20 Trinita melakukan inovasi
dengan mengembangkan suatu program aplikasi berbasis android untuk dapat mengukur
dan juga mengevaluasi tingkat kecerdasan moral individu. Mose, Yuliana (2023)
mengutip Lennick, Kiel & Jordan dalam bukunya yang berjudul Moral
intelligence 2.0 yang pertama kali terbit pada April 2011, menjelaskan bahwa
perihal kecerdasan moral merupakan hal yang baru. Seperti halnya kecerdasan emosional
dan kecerdasan kognitif berbeda satu sama lain, maka kecerdasan moral merupakan
kecerdasan lain yang berbeda. Kecerdasan moral adalah kapasitas mental individu
yang harus diterapkan pada nilai, tujuan dan tindakan pribadinya. Lennick, Kiel
& Jordan lebih lanjut menjelaskan empat prinsip kecerdasan moral yang sangat
penting untuk kesuksesan pribadi dan organisasi yang berkelanjutan, yaitu : Integritas
(Integrity), Tanggungjawab (Responsibility), Kasih sayang (Compassion) dan
Pengampunan (Forgiveness).
Pengukuran intelegensi moral dapat dilakukan dengan menggunakan
kuesioner atau skala yang dirancang untuk mengukur tingkat pemahaman, kesadaran,
dan penilaian moral individu terhadap situasi atau dilema moral. Contohnya,
Moral Competency Inventory (MCI) yang dikembangkan oleh Lennick, Kiel &
Jordan dapat digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui kekuatan dan
kelemahan kecerdasan moral kita. MCI merupakan instrumen yang terdiri dari 40
item yang terbagi dalam 10 kompetensi moral, yaitu:
1)
Bertindak secara konsisten
dengan prinsip, nilai, dan keyakinan
2)
Mengatakan yang sebenarnya
3)
Berdiri diatas kebenaran
4)
Memegang janji
5)
Mengambil tanggungjawab atas
pilihan pribadi
6)
Mengakui kesalahan dan
kegagalan
7)
Merangkul tanggungjawab
untuk melalyani orang lain
8)
Aktif peduli tentang orang
lain
9)
Kemampuan untuk melepaskan
kesalahan sendiri
10) Kemampuan untuk melepaskan kesalahan orang lain
Melalui instrumen Moral Competency Inventory (MCI) yang dikembangkan oleh Lennick, Kiel & Jordan, maka Kami mulai mengembangkan aplikasi berbasis android yang dapat mengukur tingkat kecerdasan moral individu melalui pengukuran dan evaluasi dari Moral Competency Inventory (MCI). Aplikasi ini kami sebut SiCeMor atau Sistem Kecerdasan Moral.

SiCeMor memiliki potensi
untuk memberikan wawasan tentang sejauh mana seorang mahasiswa memiliki
kompetensi moral. Ini dapat membantu mereka memahami nilai-nilai moral yang
mendasari perilaku mereka dan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang
bidang mana yang mungkin perlu mereka tingkatkan. Mengapa Mahasiswa Perlu
Mengukur Kecerdasan Moral? Pengukuran kecerdasan moral dapat bermanfaat karena:
·
Pengembangan Pribadi: Mahasiswa yang memiliki
pemahaman lebih mendalam tentang nilai-nilai moral dapat lebih baik
mengembangkan karakter dan integritas mereka.
·
Penyaringan Mahasiswa: Dalam konteks akademik dan
profesional, nilai kecerdasan moral dapat membantu lembaga pendidikan atau
perusahaan untuk mengidentifikasi calon yang cenderung mematuhi norma etika dan
integritas.
·
Pencegahan Pelanggaran Etika: Dengan pemahaman yang
lebih baik tentang kompetensi moral, mahasiswa dapat lebih mungkin menghindari
perilaku yang melanggar integritas, seperti penipuan akademik atau pelanggaran
etika di tempat kerja.
Tingginya nilai kecerdasan moral dalam aplikasi tidak selalu memastikan
bahwa seseorang tidak akan melakukan perbuatan yang melanggar integritas.
Integritas adalah hasil dari banyak faktor, termasuk pendidikan, pengalaman,
lingkungan, dan nilai-nilai pribadi. Aplikasi mungkin memberikan gambaran,
tetapi tidak dapat sepenuhnya memastikan tindakan nyata seseorang.
Untuk memastikan tindakan nyata pengembangan diri dari mahasiswa, kami
berencana untuk mengajukan usulan agar inovasi ini untuk digunakan dalam bidang
pendidikan khusunya di kampus kami Universitas Trinita. Seperti mewajibkan
penggunaan aplikasi SiCeMor dalam mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi atau mata
kuliah lain yang berkaitan dengan etika dan moral dan juga agar digunakan oleh
mahasiswa baru. Kami mengusulkan agar aplikasi Sicemor menjadi salah satu
layanan rutin setiap semester bagi mahasiswa, dosen dan juga tenaga
kependidikan untuk evaluasi peningkatan tingkat kecerdasan moral masing-masing.
Selain mendapatkan gambaran terkait pengukuran tingkat kecerdasan moral
mahasiswa, mahasiswa juga dapat dibimbing dan diawasi dalam kegiatan belajar di
Universitas Trinita. Bahkan aplikasi ini dapat dipergunakan diluar kampus
misalnya bagi para kader partai yang mendaftar sebagai calon legislatif.
Melalui aplikasi Sicemor dapat diketahui tingkat kecerdasan moral para calon
legislatif baik di tingkat daerah maupun pusat. Karena seperti diketahui bersama
banyak oknum anggota DPRD/DPR yang tersangkut kasus pelanggaran integritas.
Penting untuk diingat bahwa aplikasi ini dapat memberikan indikasi
tentang kompetensi moral seseorang, tetapi integritas adalah konsep yang lebih
kompleks dan melibatkan banyak faktor. Oleh karena itu, pengukuran kecerdasan
moral harus digunakan sebagai alat bantu, dan lembaga pendidikan harus
mengambil langkah-langkah tambahan untuk memastikan bahwa mahasiswa mematuhi
norma etika dan integritas.
Pengembangan Aplikasi Pengukuran Tingkat Kecerdasan Moral Berbasis
Android (SiCeMor) merupakan inovasi yang relevan dan penting dalam lingkungan
kampus. Aplikasi ini akan kami kembangkan lebih lagi, seperti pengembangan
dalam bentuk website untuk memperluas jangkauan penggunaan aplikasi, agar
Bangsa Indonesia lebih maju dan berintegritas.
Penulis, SISKOM20 Trinita
0 Komentar
Add Comment