“Jika tidak ada lagi generasi muda yang menguasai wawasan kebangsaan, pada akhirnya negara kita diisi oleh orang orang yang tidak tahu arah kemana negara kita akan dibawa,” ujar Rio.

Mewakili Gubernur Olly Dondokambey, Kepala Badan Kesbangpol Sulut Ferry Sangian mengatakan, perkembangan teknologi informasi saat semakin pesat. Disisi lain, Pandemi juga telah mempercepat digitalisasi di segala lini kehidupan masyarakat secara universal.
"Hal ini membuat tantangan baru bagi seluruh stakeholder yakni pemerintah pelaku bisnis akademisi, media dan komunitas,"ujar Sangian.

Selanjutnya, Kapolda Sulut Irjen Pol Mulyatno menjelaskan pengetahuan wawasan kebangsaan harus dipelajari oleh generasi muda sejak dini untuk memperkuat nilai-nilai dari kebangsaan itu sendiri

"Kenapa harus belajar wawasan kebangsaan itu sejak usia dini? agar keluasan dan kedalaman materinya dan implementasi dari nilai-nilai wawasan kebangsaan isinya tersampaikan,"ucapnya.

Sementara itu, Pangdam XII Merdeka Mayjen TNI Alfred Denny Tuejeh menuturkan, Indonesia adalah suatu kesatuan, kesatuan, bahasa, suku dan pulau-pulaunya.
"Semua itu hanya bisa dipersatukan dengan azas negara yaitu Pancasila,"tandasnya.

Rektor Unsrat Prof Ellen Joan Kumaat, menyampaikan terima kasih kepada narasumber yang bersedia hadir dalam acara tersebut, sekaligus memberikan materi bagi undangan lainnya yang hadir secara offline juga kepada 1000-an mahasiswa yang mengikuti secara online. Kegiatan atas kerjasama Universitas Sam Ratulangi Manado, DPad KNPI Sulut, dan Pemprov Sulut ini menerapkan protokol kesehatan ketat.(nal/*)